Minggu, 22 Mei 2011

RATNA - JUARA LKTI JATENG 2011

Pendidikan

18 Mei 2011

Siswa SMA 8 Juara LKTI Se-Jateng

MENULIS hingga mempresentasikan karya ilmiah ternyata bukan hal mudah bagi siswa. Terbukti dengan banyaknya ketidaksinkronan antara apa yang dikerjakan dan teknik atau metode menulis karya ilmiah.
Hal tersebut sangat terlihat dalam final lomba karya tulis ilmiyah (LKTI) pelajar tingkat Jawa Tengah bertema ”Optimalisasi Peran Pendidikan Sebagai Jatidiri Bangsa” yang digelar Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di auditorium I kampus I IAIN, Jrakah, Semarang, baru-baru ini.
Sebelum tampil, wajah tegang terpancar di wajah lima finalis yang berasal dari SMAN 8 Semarang, SMKN 8 Semarang, MA NU Banat Kudus, MAN 2 Kebumen, dan MAN Demak. Tak pelak, perasaan itu membuat mereka tak bisa tampil optimal di hadapan dewan juri yakni Rikza Chamami MSI (pembina lembaga pers mahasiswa), Dr Fatah Syukur NC MAg (praktisi pendidikan), dan Nasiruddin MAg (dosen PAI Fakultas Tarbiyah).
Ada finalis yang tidak runtut menyampaikan ide, terhambat berkata di tengah presentasi, hingga bungkam saat ditanya dewan juri. Ya, finalis memang diharuskan mengikuti sesi tanya jawab setelah mempresentasikan karya tulis 30 menit, sebagai pembuktian orisinalitas karya.
Karya Bervariasi
Karya-karya peserta bervariasi mulai dari menyoroti pendidikan dari segi agama, nasionalisme, sampai pada teknologi. Mereka sebelumnya disaring dalam babak penyisihan dengan total 30 karya dari 25 sekolah.
Meski demikian, pihak panitia mengundang 100 sekolah se-Jateng untuk mengikuti LKTI. ”Kami telah berupaya mengkonfirmasi 100 undangan, beberapa kali. Ini menunjukkan minat siswa untuk menulis KTI, rendah,” kata Hasan Bastomi, Ketua HMJ PAI FT IAIN Walisongo.
Dengan pertimbangan kualitas naskah, penalaran, hingga performa para finalis, akhirnya dewan juri memutuskan, juara pertama diraih Ratna Kumala Dewi (dari SMAN 8 Semarang) dengan KTI bertema ”Sumpah Pemuda Sebagai Awal Pendidikan Nasionalisme dalam Upaya Perekat Persatuan Bangsa”. Dia berhak mendapat piala, piagam, dan uang pembinaan Rp 1 juta.
Disusul tim MAN 2 Kebumen sebagai juara kedua berhak atas Rp 750.000, sedangkan juara 3 diraih SMKN 8 Semarang yang menerima Rp 500.000. Sementara juara harapan I-II diraih tim MANU Banat Kudus dan MAN Demak. (Hadziq Jauhary-79)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar